2nd International Conference on Human Sciences and Civilisations (ICHSC 2023)

Pascasarjana Unira Malang Sukses Membangun Jejaring Internasional untuk Elaborasi Keilmuan

Malang, JelajahPesantren.Com – Program Pascasarjana Universitas Islam Raden Rahmat (Unira) Malang bekerja sama dengan Universitas Malaysia Pahang (UMP) kembali menggelar “2nd International Conference on Human Sciences and Civilisations (ICHSC 2023)” di Pahang Malaysia (8-9/8/2023).

Gelaran ICHSC merupakan bentuk nyata dari kerja sama internasional antar perguruan tinggi dibidang pengembangan keilmuan, teknologi, dan kebudayaan yang dihadiri langsung oleh Rektor Unira Malang Bapak Imron Rosyadi Hamid M.Si. Ph.D. Program ICHSC kedua ini menghadirkan pembicara utama Prof. Datuk Dr. Osman bin Bakar, Prof. Dr. Muhammad Nubli bin Abdul Wahhab, dan Prof. Dr. Sunardji Dahri Tiam.

2nd International Conference on Human Sciences and Civilisations (ICHSC 2023)
2nd International Conference on Human Sciences and Civilisations (ICHSC 2023)

Mengangkat tema “Sustainable Development through Spiritual Empowerment“, konferensi internasional ini dilaksanakan secara hibrid dengan menggunakan 3 mode presentasi, yaitu presentasi oleh keynote speaker, presentasi sesi paralel, dan sesi pleno.

Acara ini sukses diselenggarakan bertabur bintang dengan melibatkan sepuluh perguruan tinggi di Indonesia dan stakeholder terkait, seperti UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, UIN Sunan Ampel Surabaya, Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, UNU Blitar, UNUSIDA Sidoarjo, UNUJA Probolinggo, STIT Ibnu Sina Malang, STITA Bondowoso, ITSNU Pasuruan, STAI Salahuddin Pasuruan, SMK CB Malang, dan Kepala Kantor Kemenag Lombok.

Konferensi ini diikuti oleh 100 penyaji makalah secara luring dari beberapa negara seperti Indonesia, Malaysia, dan China, serta 300 partisipan dari umum dan mahasiswa kedua negara.

Dalam pembukaan acara, Rektor Unira Malang Imron Rosyadi Hamid M.Si. Ph.D. mengatakan, saat ini kita telah memasuki era turbulensi yang penuh ketidakpastian dengan berbagai permasalahannya yang kompleks, menghadapinya tentu membutuhkan strategi yang juga komplit dengan mengolaborasikan berbagai disiplin keilmuan.

“Mengandalkan satu keilmuan saja tentu tidak cukup, karenanya berkolaborasi dan berjejaring di tingkat nasional dan internasional menjadi sebuah keniscayaan yang tidak dapat dihindari,” tegas Gus Imron. Apalagi, Indonesia saat ini menjadi Ketua ASEAN ke-5 maka menggandeng negara-negara di Asia tenggara untuk menguatkan komitmen bersama dalam mempercepat transformasi Pendidikan sangat tepat, imbuhnya.

Gus Imron (demikian sapaan akrabnya) juga menegaskan bahwa konferensi ini sangat bagus dalam upaya mendongkrak eksistensi Unira Malang khususnya program pascasarjana di kancah internasional. Topiknya sangat relevan dengan misi Unira Malang tentang Sustainable khayra ummah dan topik ini telah saya tulis dalam artikel yang berjudul “Driving Of Struggle Values As Moral Pressure to Construct The Khayra Ummah System”.

“Ke depan, konferensi semacam ini akan menjadi rutinitas tersistem sehingga kontribusi Unira Malang dan Universitas mitra yang tergabung dalam menyiapkan SDM unggul benar-benar dapat menjawab tantangan era turbulensi”, harapnya.

Pentingnya kolaborasi dan membangun jejaring lintas disiplin ilmu juga ditekankan oleh Dr. Aries Musnandar selaku Kepala Kantor Urusan Internasional (KUI) Unira Malang yang optimis terkait dampak positif yang akan dihasilkan dari kerja sama Nasional dan internasional antar perguruan tinggi, terkhusus dalam riset dan penelitian lintas keilmuan. “Bagaimanapun, era turbulensi erat kaitannya dengan kolaborasi”, tegasnya.

Pada waktu terpisah, Dr. A. Rofik M selaku ketua pelaksana konferensi internasional sekaligus Kaprodi Magister Pendidikan Agama Islam saat ditemui tim JelajahPesantren.Com menjelaskan “kompleksitas permasalahan yang dihadapi umat Islam saat ini membutuhkan banyak kolaborasi dan pendekatan seperti sains, sosial, dan budaya, karena dengan kolaborasi dan kajian lintas disiplin dapat melahirkan inovasi baru dibidang ilmu pengetahuan”.

Tidak hanya itu, konferensi ini juga sengaja diadakan untuk mempererat silaturahmi antar perguruan tinggi di Indonesia, sehingga konferensi ini menjadi wadah bersama dalam melakukan berbagai terobosan inovasi keilmuan, sinergi, dan kolaborasi riset antar perguruan tinggi baik nasional maupun internasional.

Ndan Rofik, demikian sapaan akrabnya – optimis “hanya dengan kolaborasi dan sinergi kita dapat mengurai kemacetan ilmu sosial yang terjadi saat ini”, tegasnya.

Terkait kerja sama internasional antar perguruan tinggi, Dr. Hasan Bisri Wakil Rektor tiga Bidang kerja sama dan kemahasiswaan, menjelaskan bahwa “konferensi ini merupakan aksi nyata dalam upaya mendukung kebijakan Mas Menteri Pendidikan Nadiem Makrim tentang Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka (MBKM)”. Karena tidak hanya kolaborasi riset antar dosen, dalam hal ini saya mendorong adanya pertukaran pelajar antara mahasiswa Indonesia dengan Malaysia”. “Pastinya, program ini akan menjadi prioritas kerja Unira dan universitas mitra ke depan”, tegas sosok warek yang akrab disapa Gus Hasan.

Dalam konferensi ICHSC 2023 ini turut hadir juga Dr. Yaoma Tartibi (Wakil Rektor 2 UNU Blitar), Dr. Suadi (Wakil Rektor 1 ITSNU Pasuruan & Ketua STAI Salahuddin Pasuruan), Dr. Miftahus Surur S.A. (ketua Yayasan STITA Bondowoso), Abdulloh Muthi’ dan Zaki Farid Fanani (kepala SMK CB Malang), Dr. Suroto dan Dr. Wiji Suwarno (UNS Solo), Dr. Sofian Syaiful Rizal (UNUJA Probolinggo), Dr. Nur Chamdi (STIT Ibnu Sina Malang), Dr. Lilik Yuni Winarti (UNUSIDA Sidoarjo), dan Dr. Sri Wahyuni (Kepala Kantor Kemenag Lombok).

Dr. Rofik di akhir penjelasannya menegaskan “pentingnya sinergi dan harmoni sebagai kunci utama dalam mengurai kesemrawutan bersama”. “Karenanya, tahun depan program ICHSC harus berlanjut dengan menggaet lebih banyak universitas mitra baik di Indonesia maupun di Malaysia”, tutup Ndan Rofik.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *