Parade Sholawat Peringatan Hari Santri Nasional 2023, Makodam V Brawijaya

Moral Pressure Santri sebagai Jihad Jayakan Negeri

JelajahPesantren.Com – Peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2023 terasa istimewa karena apel upacara dihelat di Tugu Pahlawan Surabaya. Lokasi yang memiliki kedekatan historis dengan pertempuran 10 November 1945. Historis tersebut tidak bisa lepas dengan resolusi jihad, 22 Oktober 1945, 22 Oktober inilah menjadi historical standing perayaan  HSN yang ditetapkan Presiden Jokowi. “Jihad Santri, Jayakan Negeri”, menjadi tema HSN kali ini.

Jayakan negeri, Indonesia Emas 2045 menjadi sebuah vocal point optimisme suatu bangsa. World Economic Forum (WEF) 2019 memproyeksikan Indonesia sebagai negara maju, menjadi kekuatan ekonomi dunia terbesar ketujuh. Proyeksi WEF tersebut akan terjadi tepat satu abad kemerdekaan. Jadi Indonesia Emas 2045 usia satu abad yang notabene sebagai negara maju.

Parade Sholawat Peringatan Hari Santri Nasional 2023, Makodam V Brawijaya
Parade Sholawat Peringatan Hari Santri Nasional 2023, Makodam V Brawijaya

Memperbincangkan negara maju terkait sebuah regulasi dan juga dynamic governance-nya. Hal lainnya adalah terkait global competitiveness indeks (GCI) – indeks daya saing suatu negara. GCI didefinisikan sebagai seperangkat institusi, kebijakan, dan faktor-faktor yang menentukan tingkat produktivitas suatu negara. Negara-negara maju memiliki GCI yang tinggi dibandingkan dengan negara-negara berkembang atau negara terbelakang.

Rilis GCI yang dikeluarkan World Economic Forum dari 2014-2019 rangking Indonesia fluktuatif dan cenderung menurun: Tahun 2014 rangking #38; meningkat pada tahun 2015 menjadi rangking #34; 2016 mengalami penurunan menjadi rangking #41; naik pada 2017 menjadi rangking #36; turun lagi di tahun 2018 pada posisi rangking #45; 2019 mengalami penurunan lagi rangking #50. Data ini menunjukkan keterpanggilan semua stakeholder untuk terus meningkatkan daya saing dalam menyongsong Indonesia Emas 2045, kalau tidak hanyalah impian semata. Dan santri harus mengambil peran ini sebagai manifestasi jihad.

Karena santri sebagai elemen penting sejarah bangsa dalam perspektif sebagai penduduk menjadi isomorphism bonus demografi 2030. Adalah terkait menjawab tantangan dan peluang sebuah kondisi given bahwa adanya dominasi penduduk usia produktif. Karena pada dasarnya penduduk adalah human capital (subjek) dan sekaligus human resource (objek). Harus menjadi titik sentral dalam pembangunan kependudukan berkelanjutan, mencakup seluruh siklus hidup manusia (life cycle approach). Perlu adanya integrasi penduduk dan pembangunan, penduduk tidak hanya diperlakukan sebagai penerima manfaat hasil tetapi juga sebagai subjek yang berpartisipasi secara aktif dalam pembangunan.

Moral Pressure Santri

Pemantasan diri santri secara kualitas dari sisi human capital dan human resources diperlukan peran serta para stakeholder. Selain itu adalah terkait moral. Karena moralitas adalah aspek sentral dari kehidupan sosial. Terkait bagaimana kebutuhan psikologis individu untuk otonomi dan keterikatan pada kelompok dan masyarakat dapat terpenuhi sekaligus menjamin integritas, martabat, dan kesetaraan dan perlakuan yang adil terhadap orang lain, serta menjadi inspirasi sumber alamiah perubahan (Killen & Smetana, 2017). Dalmazzo Dkk., (2014), meneguhkan bahwa moral pressure menunjukkan kepatuhan substansial terhadap norma.

Moral pressure diperlukan agar dunia santri dapat meningkatkan moralitas individunya, dengan harapan nilai-nilai yang tertanam dalam keyakinan agama memiliki dampak hubungan timbal balik yang menguntungkan. Dunia santri dalam meningkatkan kualitasnya sebagai bentuk moral pressure bentuk pemantasan diri menyongsong era Indonesia Emas 2045.

Kesantrian individual dunia santri berakar pada moralitas. Krebs (2008) memberi penegasan bahwa norma moral dan hati nurani berasal dari interaksi strategis antara anggota kelompok. Dan tentunya nilai-nilai kehidupan dunia santri yang dekat dengan agama membawa spirit bermoralitas.

Lima poin prinsip nilai-nilai kehidupan dalam mabadi khayra ummah Hadratus Syech KH. Hasyim Asyari, sang pencetus resolusi jihad dengan Nahdlatut Tujjar-nya sarat dengan pesan moral. Kontekstualisasi kekinian menjadi moral pressure bagi santri. Pertama, As’shidqu, mengandung arti kejujuran/ kebenaran, kesungguhan dan keterbukaan. Kejujuran/ kebenaran adalah satunya kata dengan perbuatan. Kedua, Al-Amanah Wal-Wafa Bil ‘Ahd. Poin ini memuat dua istilah yang saling terkait yaitu: dapat dipercaya, setia dan tepat janji. Ketiga, At-Ta’awun, meliputi tolong-menolong, setia kawan dan gotong royong dalam kebaikan dan takwa. Keempat, Al-‘Adalah yang artinya bersikap adil, mengandung pengertian obyektif, proporsional dan taat asas. Dan Kelima, Istiqomah yang mengandung pengertian ke berkesinambungan dan berkelanjutan.

Kelima pesan moral yang menjadi prinsip Nahdlatut Tujjar (NT) pada 1918 menjadi semacam akar sejarah yang harus digali dan diinternalisasikan pada santri masa kini yang akan Indonesia Emas 2045. Karena pada tingkat intuitif, moralitas adalah fenomena mental yang terdiri dari pikiran dan perasaan tentang hak dan kewajiban, baik dan sifat-sifat buruk (kebaikan dan keburukan), dan motif perilaku benar dan salah.

Jihad Santri Jayakan Negeri

Jihad santri secara kontekstual adalah jihad intelektual, di mana para santri adalah para pejuang dalam melawan kebodohan dan ketertinggalan.

Medan jihad tersebut adalah nyengkuyung peningkatan daya saing bangsa untuk kejayaan negeri karena rilis GCI yang dikeluarkan World Economic Forum, daya saing Indonesia tidak sedang baik-baik saja. Dan momentum bonus demografi penduduk harus dapat dimanfaatkan, ketersediaan kuantitas sumber daya manusia usia produktif yang melimpah harus diimbangi dengan peningkatan kualitas dari sisi pendidikan dan keterampilan, termasuk kaitannya dalam menghadapi keterbukaan pasar tenaga kerja.

Kejayaan negeri, Indonesia Emas 2045. Santri harus cawe-cawe dengan semangat jihadnya. Narasi resolusi jihad yang dikeluarkan Hadratus Syech KH. Hasyim Asyari yang menjadi historical standing peringatan hari santri mengingatkan pada mabadi khayra ummah. Lima prinsip nilai-nilai kehidupan adalah moral pressure yang menjadikan dunia santri terpantaskan menjadi pelaku jihad berkontribusi aktif dalam memajukan negeri. Jihad Santri Jayakan Negeri, menyongsong Indonesia Emas 2045.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *