NUHA Onosegrem, PPSSNH Membangun Mental dan Moral yang Islami

Pondok Pesantren Salafiyah Syafiiyah Nurul Huda, Malang

JelajahPesantren.Com Dalam sejarahnya, PPSSNH (Pondok Pesantren Salafiyah Syafiiyah Nurul Huda) Malang dirintis oleh pengasuh, KH. Drs. A. Masduqi Machfudh melalui musholah kecil yang berada di Mergosono gang 3B. Musholah yang sebelumnya sepi oleh aktivitas ibadah mulai digalakkan semenjak beliau berdomisili. Walaupun lingkungan sekitar kurang merespons aktivitas ini.

Tetapi dengan ajakan yang santun, perlahan lingkungan sekitar mulai terpengaruh. Makin lama, mushalla semakin ramai dengan jamaah shalat fardlu. Aktivitas syiar Islam pun ditingkatkan dengan pengajian rutin, baik yang dilaksanakan di mushalla maupun di sekeliling pelosok kota Malang.

Pengasuh berada di Malang dalam rangka meneruskan sekolah di IAIN Sunan Ampel cabang Malang. Namun karena keahliannya, beliau juga ditugasi untuk mengajar pada bidang keahlian beliau, yakni bimbingan membaca kitab (kuning) dan tafsir Qur’an.

Dalam proses pengajaran ini, beliau menemui kendala bahwa mahasiswa yang menguasai pembacaan kitab kuning masih minim. Oleh karenanya beliau mengadakan kursus bagi mahasiswa yang mengalami kesulitan. Dosen-dosen lain pun merujuk kepada pengasuh apabila mahasiswanya mengalami kesulitan. Pondok pesantren ini dimulai dengan belajarnya para mahasiswa untuk membaca kitab.

Yang lama kelamaan santrinya bukan hanya terdiri dari sanak famili dekat dan mahasiswa, tetapi juga masyarakat umum yang ingin mendidik putra-putrinya agar dapat mendalami agama Islam, terutama dalam hal menguasai pembacaan kitab.

Bahkan seorang alumni pernah mengaku terkejut karena banyak orang yang telah mengenal pesantren ini memiliki kualitas yang diacungi jempol. Sehingga ia tidak kesulitan dalam memasuki dunia kerja.

PPSSNH yang dikenal dengan Nuha Onosegrem ini

Sebagai pesantren yang para santrinya merupakan siswa siswi SMP dan SMU, juga mahasiswa dari berbagai PTN dan PTS yang ada di kota Malang, sistem pendidikan yang ada di Pesantren Nurul Huda tentunya tidak mungkin diterapkan seperti pesantren salaf kebanyakan meski label pesantrennya tetap mengusung nama salafiyah.

Para santri di pesantren-pesantren salaf kebanyakan, menjadikan pesantren sebagai tujuan utama mereka dalam mencari ilmu. Sementara para santri di kebanyakan pesantren yang memberi fasilitas santri untuk sekolah umum, seperti di Pesantren Nurul Huda ini, diakui atau tidak, dijadikan sebagai tujuan kedua setelah sekolah umum. Kemampuan mendalami segala pelajaran yang ada dipesantren bukanlah tolok ukur bagi para santri untuk menyatakan diri sudah layak keluar dari pesantren atau tidak. Mereka lebih menggunakan rampungnya sekolah umum untuk keluar dari pesantren, guna melanjutkan jenjang yang lebih tinggi di tempat lain. Dengan demikian, rata-rata usia mondok para santri sekitar 3 hingga 5 tahun, tergantung penyelesaian sekolah mereka.

Melihat kondisi seperti ini, Pesantren Nurul Huda tidak menargetkan pengajaran yang muluk-muluk sebagaimana pesantren salaf kebanyakan. Meski begitu Nurul Huda tetap menjadikan pesantren salaf sebagai tolok ukur pengajaran dan pendidikan dalam melakukan penilaian tingkat keberhasilan. Pesantren Nurul Huda, tidak memaksakan para santri untuk memahami materi pengajaran secara mendetail.

Materi-materi pengajaran ini, lebih digunakan sebagai instrumen mengasah diri untuk memiliki dzauq (perasaan) ilahiyah. Karena hanya dengan dzauq ilahiyah inilah, para santri diharapkan memiliki rasa khauf pada Allah, sebagai pondasi dasar membangun mental dan moral yang Islami. Semangat ini didasari oleh Hadits Nabi yang menyatakan:
Para pendidik pada Pesantren Nurul Huda ini adalah:

K.H. Muhammad Taqiyyuddin Alawiy, MT || K.H.DR. Isyroqunnajah Achmad, M.Ag || Abdullah Zainur Rouf, M.Ag || Bisri Musthofa, M.A || KH.DR. Ahmad Muzakki || K. Drs. Achwanuri ||Drs. Fatah Rosuly || Miftahul In’am, S.Ag || Hafidz Nasrullah || Ahmad Murtaqie,ST || Nurrobbi, ST || Achmad Shulhan al Hafidh || KH.Shihabuddin Abdul || Hafidh al Hafidh || KH. Achmad Shampton Masduqie, SHI || K.H. Nur Ali Fauzi || K.H. Muhammad Ismail || Dra.Hj. Roudlatul Hasanah MPd || Fauchatul Fithriyah, S.Ag, S.Psi || Ida Fitria, SS || Hj. Siti Arofah, S.Ag || Hj. Badi’atus Shidqoh, S.Ag || KH. Choirul Anam, ST || Ismatuddiniyah al Hafidzoh || KH. Abu Yazid al Bustomi, MA || Raudloh Quds Musthofa al Hafidhah

Sistem Pengajian

Pengajian di PPSSNH menggunakan perpaduan sistem tradisional dan modern. Dalam segala aktivitas pembelajaran didukung program diskusi, setoran serta Madrasah Diniyah yang menggunakan sistem semester, dilengkapi dengan gedung yang cukup representatif serta beberapa unit komputer dan fasilitas pendukung lainnya.

Visi  dan Misi

Visi : Menjadikan Kampus  Pondok  Pesantren  “Nurul Huda” sebagai Pusat Semua Kegiatan Tafaqquh fi al-Dien yang Islami Menuju Terbinanya Khayra Ummah.

Misi : Untukmerealisasikanvisi di atas, makausahadankegiatan yang dilakukanadalah :

Tarbiyah= Mendidikdanmenanamkannilai-nilai Islam kepada santri; Ta’lim= MenyelenggarakanPendidikan Formal dan Informal  Tingkat MTs, MA dan Program Takhasus; DakwahIslamiyah = Memotivasi Guru danmelatihsantriuntukmencintaidanmelakukanDakwahIslamiyah di tengah-tengahmasyarakat, baikdakwah bi al-hal, maupun bi al-lisan; Meningkatkan daya tampung dan Pembangunan Sarana Belajar yang memadai dan refresentatif; MeningkatkanPelayanan terhadap AnakAsuhPanti Sosial Asuhan Anak “Nurul Huda”

Unit Pendidikan

Pengajian kitab kuning || Khitobah, diba’iyah, istighotsah dan aurod

Kegiatan Ekstra : Keputrian, Jamaah shalawat Banjari, Diskusi dan wawasan keilmuan, Pengabdian masyarakat, Olahraga, Kursus Bahasa Inggris

Alamat:

Jalan Kolonel Sugiono 3B No.103, Kedungkandang, 65148, Kota Malang, Jawa Timur

Telepon : (0341) 369-187, 364-811

ppssnh.malang.pesantren.web.id

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *