Laa Yauma Illaa bi Hifdhil Qur’an Motto Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an As-Syifa Lowokdoro Malang

PP. Tahfidzul Qur’an As-Syifa Lowokdoro Malang

JelajahPesantren.Com Memiliki anak yang mencintai Al-Quran, pandai membacanya, apalagi sampai menghafal dan mengamalkannya, adalah harapan setiap orang tua muslim. Dan Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an As-Syifa’ Putri ingin mewujudkan harapan mulia itu. Pesantren yang berdiri sejak tahun 2000 ini terletak di perbatasan Kota Malang bagian selatan, masuk wilayah Kelurahan Kebonsari Kecamatan Sukun. Tepatnya di Jl.Lowokdoro III Rt.05 Rw.IV di bawah asuhan Ibu Hj. Siti Rohmah, alumni Pondok Pesantren Nurul Ulum Kebonsari Malang.

Riwayat Pengasuh

2 Februari 1973 adalah tanggal dan tahun kelahirannya. Nama lengkapnya Hj. Siti Rohmah Al-Qurtubi. Lahir di Dusun Pintrang Prigen Pasuruan. Anak ke-7 dari 9 bersaudara. Sejak umur 5 tahun, ia sudah menghafal Al-Qur’an pada ayahnya. Pada waktu itu anak-anak kampung juga banyak yang mengaji di rumahnya. Setiap gilirannya membaca, sang ayah selalu memanggilnya dengan Bu Nyai. Barangkali ini yang menjadi doa kelak akan mendirikan pesantren.

Setamat Madrasah Ibtidaiyah tahun 1984, Bu Nyai Siti Rohmah menimba ilmu di Pondok Pesantren Nurul Ulum Kebonsari Malang, yang waktu itu di asuh almarhum Ibu Nyai Hj. Rohmah Nur yang kebetulan masih ada hubungan keluarga. Tiga tahun setelah menyelesaikan Madrasah Tsanawiyah, Bunyai Siti Rohmah muda tidak melanjutkan ke Madrasah Aliyah. Ia memutuskan untuk menghafal Al-Qur’an kepada Ibu Nyai Adibah Sodri. Ternyata ia satu-satunya santri yang menghafal Al-Qur’an di pesantren saat itu.

Untuk mewujudkan harapan tersebut tentu perlu perjuangan dan kemauan yang keras. Setiap hari mulai pukul 01.00 WIB dini hari pada saat para santri sedang tertidur pulas ia sudah bangun untuk muroja’ah (nderes) hafalan sambil menunggu shalat Tahajjud berjama’ah pukul 02.30 – 03.30 WIB, yang biasanya langsung di pimpin oleh Pengasuh Pesantren. Setelah Tahajjud usai dilaksanakan, para santri menyiapkan setoran tambahan hafalan hingga sholat Shubuh. Usai sholat Shubuh ia langsung menuju rumah bunyai Adibah yang terletak di belakang pesantren untuk menyetorkan hafalan.

Pada saat itu jalan menuju rumah pengasuh tahfidz sangat gelap di antara pohon-pohon salak. Namun hal itu tidak menyurutkan niatnya untuk menjadi penghafal Al-Qur’an. Karena baginya tak ada keberhasilan tanpa rintangan. Niat yang kuat dapat mengalahkan segala rintangan walau setinggi gunung. Itulah yang menjadi pedoman dan tonggak kekuatan untuk meraih keberhasilan. Dan semoga hal ini akan menjadi inspirasi bagi para santri dalam meraih cita-cita.

Riwayat Pesantren

Pesantren As-Syifa mulanya dari pengajian anak-anak di kampung. Mereka ngaji kepada bunyai Siti Rohmah yang baru pulang dari pesantren. Tapi lambat laun santri yang datang semakin banyak, hingga bilik yang ada di rumah sudah tidak muat lagi. Lalu ada salah seorang wali santri yang menyarankan agar memanfaatkan tanah kebun yang ada di belakang rumah untuk dibangun gedung. Ia pun memberanikan diri untuk mengumpulkan beberapa wali dan tokoh masyarakat untuk mewujudkan rencana tersebut. “Syukur alhamdulillah sambutan mereka cukup baik. Lalu saat itu juga terbentuklah panitia pembangunan. Dana segera terkumpulkan. Dan sekitar 3 bulan selesailah bangunan gedung aula seluas 6×15 meter,” urai Bu nyai Siti Rohmah.

Tahun berikutnya ada beberapa anak yang datang dari luar untuk nyantri atau menghafal Al-Qur’an. Dilakukanlah pembangunan tahap kedua dengan membangun kamar untuk santri yang mukim. Sekitar tahun 2003 Pesantren dan Madrasah Diniyah sudah terdaftar di Kemenag Kota Malang. Dan mulai tahun 2014 karena banyak pendaftar yang di samping untuk menghafal Al-Qur’an juga ingin sekolah formal maka didirikanlah Madrasah Tsanawiyah, dan terus berjalan hingga sekarang.

Visi Misi dan Program

Pesantren As-Syifa memiliki visi yaitu mewujudkan lembaga pendidikan Al-Qur’an yang unggul dan kompetitif hingga dapat melahirkan generasi muslimah yang berjiwa qur’ani dan berkemampuan memikul amanah Allah sebagai hamba dan khalifah-Nya. Adapun misinya adalah menyelenggarakan pendidikan Al-Qur’an dengan sistem pemaduan aspek intelektual, mental spirit dan life skills sehingga dapat melahirkan generasi muslimah yang berjiwa qur’ani, beriman, bertaqwa dan berakhlaqul karimah.

Dalam mewujudkan visi dan misi yang luhur itu, Pesantren telah membuka beberapa program pendidikan, yaitu Tahfidzul Qur’an, Madrasah Tsanawiyah (Putri), Madrasah Diniyah Awaliyah dan Wustho dan Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ)

Selama di pesantren, para santri mengikuti berbagai kegiatan rutin. Diantaranya yang dilaksanakan harian : membaca Al-Qur’an bin nadhri, shalat fardhu 5 waktu wajib berjama’ah, shalat-shalat sunnah (dhuha, tahajjud) . Kegiatan mingguan : Shalawat Al-Banjari, pembacaan yasin, tahlil, istighotsah, dan sholawat burdah. Kegiatan bulanan : Khotmil qur’an bil ghoib setiap jum’at legi, pembacaan manaqib. Kegiatan tengah tahun : imtihan akhir semester dan kegiatan tahunan yaitu haflah akhirus sanah dan gelar prestasi santri Madin dan TPQ.

Pesantren yang kini dihuni puluhan santri itu memiliki motto, “Laa yauma illaa bi hifdhil qur’an” (tiada hari tanpa menghafal al-qur’an). Setiap hari santri dibimbing pengajian Al Qur’an dengan metode qiroaty dan menghafal Al-Qur’an bittartiil. Bagi santri yang sudah khatam Al-Qur’an 30 juz bil ghoib berhak mengikuti wisuda dan mendapat syahadah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *