Kabupaten Malang, JelajahPesantren.Com – Hari Santri Nasional (HSN) diperingati sejak tahun 2015, seiring dikeluarkannya Keppres No. 22 Tahun 2015 pada 15 Oktober 2015. Sehingga semarak hari santri terasa gaungnnya setiap menjelang bulan Oktober setiap tahunnya. Pun peringatan tahun ini yang masih dalam suasana pandemi.
Mengutip rilis Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dalam HSN 2021 kali ini temanya “Bertumbuh, Berdaya, dan Berkarya”. “Bertumbuh” menggambarkan karakteristik dan nilai pesantren yang terus bertumbuh sejak 1.400 Masehi, pesantren berdiri dan terus bertumbuh secara kualitas dan kuantitas. Artinya bertumbuh mempengaruhi sejarah peradaban. “Berdaya” menegaskan bahwa pesantren berdaya secara nilai, tradisi, tata kelola, politik dan ekonomi. Sebab pesantren memiliki tugas untuk memberdayakan masyarakat lingkungan pesantren hingga pada akhirnya memberdayakan negara Republik Indonesia. “Berkarya” menegasi bahwa pesantren dan para santri pun terus berkarya seperti lahirnya sebuah kitab-kitab baru yang dikarang komunitas pesantren, para kiai dan santri. Karya ini perlu dimaknai lebih luas lagi. Santri perlu didorong untuk berkarya di bidang-bidang lain. Misalnya: di bidang ekonomi, teknologi, dan bidang-bidang lainnya.
Fakultas Ilmu Keislaman (FIK) Universitas Islam Raden Rahmat (Unira) Malang turut dalam menyemarakkan HSN 2021 dengan Khatmil Qur’an 100 Majelis dan berbagai lomba.
Rangkaian kegiatan HSN FIK Unira Malang dimulai dengan Khatmil Qur’an 100 Majelis, Istighotsah, pembacaan sholawat Nariyah 1000, mau’idhah Hasanah ttg Maulid Nabi dan HSN oleh KH. Imam Ma’ruf. Kesemua acara ini dilaksanakan secara blended activity, online dan offline.
Semarak HSN 2021 FIK Unira dilanjutkan dengan rangkaian lomba. Yaitu, Lomba Musabaqah, Qiroatil Kitab tingkat MA/SMA/SMK se-Malang raya; Lomba Cerdas Cermat PAI tingkat MA/SMA/SMK se Malang Raya; Lomba MTQ tingkat MA/SMA/SMK se Jawa Timur (Online) dan; Lomba Pidato tingkat SMA/MA/SMK se Jawa Timur (Online).
Dr. Saifudin Malik, Dekan FIK Unira Malang mengatakan bahwa esensi dari kegiatan ini menjadi ajang silaturrahmi “Santri Bertumbuh, Berdaya dan Berkarya” dan syi’ar Unira Malang di Jawa Timur.
“Kami sangat mengharapkan agar kegiatan ini menjadi motivasi tersendiri bagi para siswa peserta lomba untuk mendalami ilmu-ilmu agama Islam di era society 5.0 ini, dimana digitalisasi dan otomasi banyak memberikan kemudahan dalam mendalami kitab kuning,” ungkap Dr. Saifudin.
Dr. Saifudin menambahkan bahwa mendalami kitab kunig diperlukan banyak ilmu alat seperti nahwu, sharaf dan lain-lain, hal ini cukup sulit dan membosankan. Maka dengan kegiatan lomba-lomba ini diharapkan akan lahir kader-kader ulama masa depan yang handal dan mumpuni dalam penguasaan kutubut turats, penguasaan al Qur’an bit taghonni, menguasai cabang-cabang ilmu agama Islam dengan mendalam, dan mampu menyampaikannya dengan retorika yang bagus dan menarik.
Ketika ditanya tujuan lebih lanjut oleh tim Jelajah.Pesantren.Com pada Senin (1/11/2021) terkait tujuan dari lomba-lomba ini. Gus Din sapaannya mengungkapkan bahwa untuk hunting talent calon mahasiswa dengan kemampuan penguasaan kitab kuning, penguasaan PAI yang bagus, kemampuan lantunan Al Qur’an dengan indah, dan retorika pidato, sehingga juara 1 setiap lomba mendapat beasiswa potongan UKT 1 juta rupiah selama kuliah.
“Dan juga Promosi FIK Unira lebih awal baik secara onffline dan online, sehingga PMB tahun depan semakin banyak mahasiswa yang masuk di FIK Unira Malang,” pungkas Gus Din.
