Hakikat mengolah Sampah menjadi BERKAH (Ngaji Tani – 2)

JelajahPesantren.Com – Obrolan pagi ini bagaimana merubah sampah dan limbah jadi pemasukan melimpah dan barokah. Bisakah?  Bisa.  Mengolah sampah basah menjadi pupuk organik,  sampah kering jadi bahan produksi plastik.  Bahan bakar limbah jadi bahan oli, aspal dan bahan lainnya bahasa kerennya zero waste.

Saat orang pertama kali mendengar zero waste, reaksi yang paling sering terdengar adalah “mana mungkin, nggak akan bisa hidup tanpa membuat sampah”. Dan memang benar, di society kita memang tidak mudah untuk tidak membuat sampah. Tidak mudah menemukan makanan tanpa plastik di supermarket walaupun itu sayur dan buah. Kita semua adalah bagian dari aliran limbah ekonomi. Banyak miskonsepsi yang terjadi mengenai zero waste lifestyle yang membuat orang yang mendengar kata itu bertanya-tanya dan bahkan berubah menjadi pesimis. Zero waste adalah filosofi yang dijadikan sebagai gaya hidup demi mendorong kita untuk bijak dalam mengkonsumsi dan memakismalkan siklus hidup sumber daya sehingga produk-produk bisa digunakan kembali. Zero waste juga soal menjauhi single use plastic atau plastik yang hanya digunakan sekali. Tujuannya adalah agar sampah tidak dikirim ke landfill.

zero waste
zero waste

Lantas bagaimana caranya? “afala ta’qilun” kita bisa gunakan fikiran, tenaga kita untuk menyelesaikannya.  Maka untuk mengolalanya kita membutuhkan ilmu pengelolaan dan pengolahan sampah, implementasi dan kuncinya adalah istiqomah.

Pengolahan sampah rumah tangga tidak harus selalu dilakukan dengan mesin-mesin berteknologi canggih. Anda pun bisa turut mengolah sampah sendiri dengan cara yang sederhana. Sampah rumah tangga bisa diolah menjadi pupuk kompos atau barang-barang daur ulang lainnya yang bermanfaat. Beberapa cara penanggulangan sampah rumah tangga untuk menjaga lingkungang agar tetap terjaga dan bahkan dapat menghasilkan income yakni antara lain.

Pertama, olah sampah organik menjadi pupuk. Cara pengolahan sampah mandiri bisa dilakukan dengan menyisihkan sampah organik untuk diolah menjadi pupuk. Jenis pupuk yang diolah dari sampah organik adalah pupuk kompos yang bisa dipakai untuk menyuburkan tanaman. Perlu Anda ketahui, pupuk kompos dari sampah organik ini memiliki aroma yang menyengat. Jika tidak tahan dengan aromanya sebaiknya olah dan berikan kepada kerabat yang berjualan tanaman atau hobi berkebun.

Kedua, buat Ecobrick. Bagi Anda yang awam pasti kurang memahami arti dari ecobrick. Ini merupakan botol plastik yang diisi dengan limbah non-biological untuk membuat blok bangunan yang nantinya bisa dipakai kembali. Ecobrick merupakan cara terbaik mengolah limbah plastik agar tidak berujung pada tempat pembuangan akhir. Dengan membuat ecobrick, Anda telah melakukan usaha mencegah sampah-sampah di dalam botol plastik melepaskan CO2 dan meningkatkan pemanasan global. Ecobrick ini bisa dimanfaatkan untuk membuat furnitur modular, perabotan indoor, dinding struktur, dan masih banyak lagi.

Ketiga, terapkan Prinsip 3R. Prinsip 3R terdiri dari Reuse (penggunaan kembali), Reduce (mengurangi), dan Recycle (mendaur ulang). 3R merupakan perpanjangan tangan dari pemisahan sampah sesuai jenisnya. Sebagai contoh, prinsip 3R ini dapat dijalankan dengan cara menggunakan plastik botol air mineral untuk digunakan kembali sebagai vas bunga atau hiasan dinding. Intinya, prinsip 3R ini juga mengurangi berakhirnya sampah plastik yang sulit terurai di tempat pembuangan akhir.

Keempat, gagas ide bank sampah. Ada banyak cara untuk mengolah sampah rumah tangga secara pribadi, salah satunya dengan menggagas ide bank sampah. Sebagaimana yang kita ketahui, bank sampah adalah tempat pengumpulan sampah plastik yang hendak didaur ulang kembali. Keuntungan dari bank sampah tidak hanya diperoleh oleh penggagas bank sampahnya sendiri, tapi juga bagi nasabah yang menyetorkan sampah plastiknya. Nasabah juga akan memperoleh uang ketika menyetorkan sampah-sampahnya ke bank sampah ini.

Kelima, kurangi Sampah Sesuai Kemampuan. Tahukah Anda bahwa setiap harinya kisa bisa menghasilkan berkilo-kilo sampah? Nah, jika ingin mengurangi sampah atau membantu jalannya proses pengolahan sampah mandiri, mulailah dari sendiri untuk mengurangi sampah sesuai kemampuan. Hal utama yang bisa dilakukan dimulai dengan mengurangi sampah makanan dengan menghabiskan seluruh makanan yang sudah diambil. Di samping itu, kurangi juga konsumsi air mineral dalam kemasan botol dan sebagai gantinya bawa saja tumbler atau botol minum sendiri.

Keenam, gunakan Kembali Plastik untuk sekali pakai. Beberapa jenis wadah plastik memang memiliki keterangan untuk dipakai sekali saja. Namun, mengapa harus dipakai sekali saja jika kita memang bisa menggunakannya berkali-kali? Manfaatkan plastik yang ada tulisan sekali pakai ini untuk benda-benda lain, seperti untuk menanam bunga dan diisi dengan tanah. Dengan cara sederhana ini, dijamin jumlah plastik yang berakhir di tempat pembuangan akhir jadi berkurang.

Dari ulasan diatas maka kita dapat mengambil hikmah, bahwa Allah telah memberikan cara agar kita memanfaatlan sampah sehingga menjadi berkah. Demikian juga DUNIA ini  yang berpotensi menjadi sampah ketika kita tidak bisa mengolahnya. Sesuai dengan ayat Allah “Dan tidaklah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan man-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui”. (QS. Al ‘Ankabut : 64). Maka pastinya dunia ini hanya mirip sampah dan limbah semakin kita mencintainya (hubbud dunya) maka bisa dipastikan kubangan nafsu ini semakin dalam jatuhnya dan menumpuk sampah hati serta semakin bau yang pada akhirnya mencemari sirkulasi hati ini yang mengakibatkan  tertutup mata hati (khotamallahu ala qulubihim).

Lantas bagaimana DUNIA ini bisa menjadi WASILAH bukan SAMPAH?  Olah dong… Olah rasamu menjadi organik “wama kholaqtul jinna wal insa illa liya’budun”. Aku tidak ciptakan jin dan manusia kecuali untuk ibadah. Maka dunia ini adalah lahan, oleh karena itu olah lahan dan “tandur” (jawa: menanam) dengan yang manfaat. Hakikat “TANDUR” disini adalah mempersiapkan dan memperhatikan apa yang telah diperbuat untuk akhirat yang sesuai dalam surat Al Hasyr ayat 18: “yā ayyuhallażīna āmanuttaqullāha wal”TANZURnafsum mā qaddamat ligad, wattaqullāh, innallāha khabīrum bimā ta’malụn“. Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.

Agar proses “tandur” menuju Allah itu berhasil baik  maka dibutuhkan ilmu dengan sanad yang teruji, guru, amaliah  dan istiqomah. Jika proses telah dijalankan maka Allah akan membuka futuh kita untuk menyaksikan dan menyatakan kebenaran bahwa sejatinya dunia ini hanya sekedar TEMA (kadang temanya menjadi polisi, jaksa,  hakim,  tentara,  mentri,  presiden, gubernur, bupati, PNS, politisi,  ustadz, pengusaha,  petani,  guru,  murid dan lainnya). Berbagai TEMA tersebut tujuan sebenarnya adalah undangan Allah untuk mengenal dan menemui Allah (ma’rifatullah).  Hal ini senada dengan ungkapan santri tani “Gunakno paculmu dadi tasbih gawe  dzikir ngiling gusti Allah” , maka hakikatnya “Ad-dunya mazra’atul akhirah”, dunia adalah ladang akhirat. lni berarti bahwa dunia dan akhirat bukanlah dua perkara yang terpisah, mealainkan suatu proses yang berkesinambungan, maka olah dan tandur’i lahan duniamu menuju tujuan kehadirat Allah SWT.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *